1. Yahudi yang kita ketahui berkitab suci Taurat (yang diturunkan kepada
Nabi Musa as ) tetapi sekarang tidak dipakai sama sekali bahkan sengaja
dihilangkan. Taurat yang sekarang telah diubah-ubah oleh Samhandren \
(Pendeta Yahudi Tertinggi). Sehingga ayat-ayatnya banyak yang baru.

2. Kitab yang sekarang jadi pegangan adalah Talmud ; bukan berasal dari “ langit “
tetapi sebuah kitab yang berasal dari para penyihir di zaman Mesir
Kuno yang menganut ajaran Kaballah (menyembah setan Lucifer).

3. Para Yahudi Zionis Israel yang mempropagandakan sekularisme berpedoman
pada hasil rapat “ Pinisepuh Zion “ di Basel ( Swiss ) tahun 1897 yang bernama
“ The Protocols Of The The Meetings Of The Elders Of Zion “,
yang ingin mendirikan Negara Israel → Israel Raya dan menguasai Dunia baru
lewat tipu daya Demokratisasi, HAM, Privatization, Free Trade, Globalization,
dan lain-lain.

4. dibawah ini beberapa ayat Talmud yg diperbarui, antara lain :
                    


1.Seorang robbi telah mendebat Tuhan dan mengalahkannya. Tuhanpun mengakui bahwa
 rabbi itu memenangkan debat tersebut ( Baba Mezian 59b) 

2.Inilah kata-kata dari Rabbi Simeon Ben Yohai, “ Bahkan orang kafir (Gentiles) yang
paling baik pun seluruhnya harus dibunuh” (Perjanjian Kecil, Soferin 15) 

3.Hanya orang-orang Yahudi yang manusia, sedangkan orang-orang non Yahudi 
(Gentiles atau Goyim) bukanlah manusia melainkan binatang, (Kerithuth 6b). 

4.Orang-orang non-Yahudi diciptakan sebagai budak untuk melayani orang-orang Yahudi 
(Midraseh Talpioth 225). 

5.Angka kelahiran orang-orang non-Yahudi harus ditekan sekecil mungkin ( Zohar II,4b).
Tuhan tidak pernah marah kepada orang Yahudi melainkan hanya marah kepada orang-orang 
non-Yahudi (Talmud IV/8/4a).
 
5.Orang Yahudi harus selalu berusaha untuk menipu orang-orang non-Yahudi (Zohar,168a).
Wahai anakku, hendaklah engkau lebih mengutamakan fatwa dari ahli kitab Talmud dari pada 
ayat-ayat Taurat (Talmud Erubin 2a).





1. Freemasory & Iluminati (1-12)
Hancurkan musuh-musuhnya lewat
● FINANCE
● FOODS
● FILMS
● FASHION
● FANTASY
● FAITH
● FRICTION
● Complicting Ideologis
● Industri Senjata / Jadwal Perang
● Lembaga Keuangan Internasional
● Industri Logistik / Rekonstruksi Pasca Perang
● Industri / Pengebaran Candu / Narkoba / Miras / Rokok .



2. Zionisme Internasional (13-21)
● Ciptakan / kendalikan The New World Order
● Ciptakan Revolusi Nasional & Perang Dunia
● Rekayasa Separatisme dan desintegrasi
● Ciptakan Revolusi Sex (Freesex, Homosex, Lesbian)
● Rusak Keluarga (Domestic Partner, Aborsi)
● Buat Aliran – Aliran Sesat
● Buat / Kuasai Senjata Biologis / Virus / Senjata Cuaca / Pemusnah Massal
● Promosikan Sekularisme sebagai agama baru / masa depan ● Promosikan Multi Partai.


3. Trio Imperialisme(30-38)
● Ciptakan Program-Program kemiskinan
● Kuasai Aset Ekonominya
● Kuasai Kekayaan Alamnya
● Kuasai Aset Informasinya
● Kuasai Sistem Politik dan Hukumnya
● Hancurkan Moral Rakyatnya
● Hancurkan Militansi Rakyatnya
● Suburkan Deislamisasi (Sekularisme, Liberalisme, & Pluralisme)
● Ramaikan Pemurtadan.



4. Skenario Separatisme dan Agressi dari luar(39-46)
● Terpurukkan Ekonomi Nasionalnya
● Pertentangan Elit Politiknya
● Suburkan Komflik Horizontalnya
● Pecah – belah Militernya
● Datangkan “ Pasukan Perdamaian “
● Buat serbuan Paradigmatis
● Buat Sel-Sel Perlawanan
● Invasi Militer Setelah Diciptakan Status Legal Intervention.




6. Penyebaran Pemikiran Sesat(47-50)
● Karl Marx (Materialisme dan Atheisme)
● Sigmund Freud (Instinc Sexual & Libido)
● Nietze (Mencari Kepuasan Meski Dengan Kekejian)
● Charles Darwin (Manusia dari Monyet, yang Kuat harus mengalahkan yang lemah).



7. Penghancuran Dunia Abad 21(51-57)
● Membom Mekkah (Usul Senator Tancredo)
● Hapuskan Indonesia 2025
● Hapuskan Pakistan 2025
● Hapuskan beberapa Negara Afrika 2025
● Perang Dunia ke III (Untuk Membuat Israel Raya)
● The New Crusade
● Membunuh 3 Miliyar penduduk yang tidak disukai dengan kelaparan & penyakit th 2050 (proyek 2025 diusulkan oleh W. Cohen).

API KELUAR DARI ARAH YAMAN

Api yang Keluar dari Arah Yaman. Artikel terkait:
Munculnya Imam Mahdi
Turunnya Nabis Isa Ke Bumi
Matahari Terbit dari Barat

Hanya Allah yang Lebih Mengetahui apa penyebab terbakarnya semburan minyak dan gas dari arah Yaman,
 atau dari arah lembah ‘And, atau dari arah Hadramaut, yang semuaanya juga dari wilayah Yaman.

Api ini tidak ada artinya dibanding "Api Penggiring" nanti, bahkan dengan api neraka.

Beberapa riwayat hadits:
• Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hudzaifah bin Asid ra berkata: Rasulullah saw bersabda:
 “Dan yang terakhir adalah api yang keluar dari Yaman, yang menggiring manusia ke tempat berkumpul mereka (mahsyar mereka).”
 Dalam riwayat lain: “Dan api yang keluar dari lembah ‘And yang menggiring manusia.”

• Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Turmudzi dari Ibnu Umar ra berkata: Rasulullah saw bersabda:
 “Akan keluar api dari Hadramaut atau dari laut Hadramaaut sebelum datangnya hari kiamat yang mengumpulkan manusia.”

• Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah ra berkata: Rasulullah saw bersabda:
“Manusia akan dikumpulkan menjadi tiga kelompok: yaitu kelompok yang merasa berharap dan takut;
 ada pula yang dua orang menaiki seekor onta, tiga orang naik seekor onta, empat orang naik seekor onta,
 dan sepuluh orang naik seekor onta; dan sisanya dikumpulkan oleh api, yang api itu pada siang hari menyertai
 mereka ketika mereka tidur malam, pada pagi hari pun menyertai mereka, dan pada sore hari juga menyertai mereka.”

• Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Hudzaifah bin Usaid ra berkata: Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya manusia itu akan dikumpulkan pada tiga kelompok: satu kelompok yang berkendaraan dan penuh,
 mereka makan dan berpakaaian; satu kelompok lagi berjalaan dan berlari,
dan satu kelompok diseret mukanya oleh Malaikat dan digiring ke neraka. Lalu salah seorang dari mereka bertanya:
dua kelompok ini sudah kami kenal, maka bagaimana halnya orang-orang yang berjalan kaki dan berlari?
Beliau menjawab: Alloh akan menimpakan penyakit pada binatang-binatang tunggangan hingga tidak ada yang tersisa,
 sehingga ada orang yang memiliki kebun yang bagus ditukarkan dengan onta yang dipekerjakan,
namun orang itu akhirnya tidak dapat memilikinya.


Allah menyajikan fitnah atau ujian bagi orang beriman supaya menjadi jelas siapa jatidiri
 sesungguhnya di mata Allah. Apakah ia seorang muslim-mukmin yang jujur ataukah muslim yang dusta.
 Dan bila tingkat kedustaannya sedemikian mendasar dan meluas, maka bukan mustahil ia bahkan akan dinilai Allah sebagai seorang munafiq.
 Wa na’udzubillaahi min dzaalika. Sebab di antara ciri orang beriman sejati ialah mustahil berdusta.

قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ جَبَانًا فَقَالَ نَعَمْ فَقِيلَ لَهُ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ بَخِيلًا فَقَالَ نَعَمْ فَقِيلَ لَهُ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ كَذَّابًا فَقَالَ لَا

Telah menceritakan kepadaku Malik dari Shafwan bin Sulaim berkata;
 "Ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Apakah seorang mukmin bisa menjadi 
penakut?" Beliau menjawab: 'Ya." Kemudian ditanya lagi; "Apakah seorang mukmin bisa menjadi bakhil?
" Beliau menjawab: "Ya." Lalu ditanyakan lagi; "Apakah seorang mukmin bisa menjadi pembohong?
" Beliau menjawab: "Tidak." (HR. Malik No. 1571)

Ujian paling berat dalam kehidupan di dunia ialah sosok Ad-Dajjal. Semenjak manusia pertama dihadirkan

 ke muka bumi hingga datangnya hari Kiamat ummat manusia tidak dihadapkan kepada fitnah yang lebih
 dahsyat daripada fitnah Ad-Dajjal.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَهْبَطَ اللَّهُ إِلَى الأَرْضِ مُنْذُ خَلَقَ آدَمَ إِلَى أَنْ تَقُومَ السَّاعَةُ فِتْنَةً أَعْظَمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ

“Allah tidak menurunkan ke muka bumi —sejak penciptaan Adam as hingga hari Kiamat— fitnah yang

 lebih dahsyat daripada fitnah Ad-Dajjal.” (HR. Thabrani No. 1672)

Sedemikian seriusnya urusuan ini sehingga Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam menegaskan bahwa 

para Nabiyullah sebelum beliau selalu memperingatkan ummatnya masing-masing akan bahaya 
fitnah Ad-Dajjal. Tidak ada seorang Nabipun yang diutus Allah ke muka bumi kecuali memperingatkan
 ummatnya akan puncak fitnah tersebut.

خَطَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ فَأَطْنَبَ فِي ذِكْرِهِ ثُمَّ قَالَ مَا بَعَثَ اللَّهُ مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا قَدْ أَنْذَرَهُ أُمَّتَهُ لَقَدْ أَنْذَرَهُ نُوحٌ أُمَّتَهُ وَالنَّبِيُّونَ مِنْ بَعْدِهِ

Pada saat Haji Wada' Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam berkhutbah, beliau menyebut-nyebut

 Al-Masih Ad-Dajjal kemudian beliau terus menyebutnya berulang kali hingga beliau bersabda:
 "Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi melainkan telah memperingatkan umatnya tentang Dajjal.
 Dan Nabi Nuh ’alaihis-salam telah menperingatkan hal itu kepada umatnya, juga para Nabi yang datang
 sesudahnya." (HR. Ahmad No. 5909)

Para sahabat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Salam juga sangat peduli dengan urusan puncak

fitnah ini. Sehingga dalam obrolanpun mereka biasa memperbincangkan persoalan Ad-Dajjal.
 Sungguh berbeda dengan obrolan manusia di era yang katanya modern ini.

ذُكِرَ الدَّجَّالُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَأَنَا لَفِتْنَةُ بَعْضِكُمْ أَخْوَفُ عِنْدِي مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَلَنْ يَنْجُوَ أَحَدٌ مِمَّا قَبْلَهَا إِلَّا نَجَا مِنْهَا وَمَا صُنِعَتْ فِتْنَةٌ مُنْذُ كَانَتْ الدُّنْيَا صَغِيرَةٌ وَلَا كَبِيرَةٌ إِلَّا لِفِتْنَةِ الدَّجَّالِ

Dajjal disebut-sebut di dekat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam lalu beliau bersabda,

 "Sungguh fitnah sebagian dari kalian lebih aku takutkan dari fitnahnya Dajjal.
 Dan tiada seseorang dapat selamat dari aneka fitnah sebelum fitnah Ad-Dajjal melainkan pasti selamat
 pula darinya (fitnah Ad-Dajjal) setelahnya. Dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini —baik
 kecil ataupun besar— kecuali untuk menyambut fitnah Ad-Dajjal." (HR. Ahmad No. 22215)

Berdasarkan hadits di atas berarti kondisi fitnah di dunia akan kian memuncak seiring dengan semakin

 dekatnya saat keluarnya Ad-Dajjal. Sungguh kita wajib waspada menghadapi keadaan dunia saat menjelang
 munculnya puncak fitnah tersebut. Sehingga Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: Dan tiada seseorang 
dapat selamat dari aneka fitnah sebelum fitnah Ad-Dajjal melainkan pasti selamat pula darinya (fitnah Ad-Dajjal) setelahnya.
Yang berarti hal sebaliknyapun bakal terjadi: Barangsiapa yang terjatuh ke dalam jeratan aneka fitnah sebelum fitnah Ad-Dajjal,
 niscaya ia bakal terjatuh ke dalam jeratan fitnah Ad-Dajjal sesudahnya.

Sungguh, keadaan dunia dewasa ini sedemikian diselimuti oleh aneka fitnah sehingga banyak sekali

 ummat manusia yang terjerat ke dalamnya, tanpa kecuali sebagian kaum muslimin yang mengaku beriman.
 Dan celakanya, tidak sedikit di antara mereka yang menganggap ringan akan hal ini.
 Padahal ada yang sampai terjerat fitnah yang bukan saja mengakibatkan dirinya menjadi berdosa —di sisi
 Allah— secara biasa-biasa saja. Melainkan ia telah terjerat ke dalam fitnah yang mengakibatkan batalnya 
(terhapusnya) eksistensi iman dirinya di mata Allah. Wa na’udzubillah min dzaalika.

بَادِرُوا فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا وَيُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنْ الدُّنْيَا

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bersegeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah

 seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi mukmin dan di waktu sore
 telah kafir, dan di waktu sore beriman dan paginya menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan
 kesenangan dunia." (HR. Ahmad No. 8493)

Sejujurnya, dunia dewasa ini menawarkan jebakan fitnah secara lengkap. Fitnah meliputi segenap aspek

 kehidupan manusia modern. Fitnah dapat ditemukan dalam aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial,
 budaya, hukum, pendidikan, medis, militer, pertahanan keamanan, media-massa, hiburan, olah-raga
 bahkan pemahaman dan pelaksanaan ajaran agama…! Singkat kata, rangkaian fitnah yang menyebabkan
 dunia modern menjadi laksana sepenggalan malam yang gelap-gulita, telah membentuk dirinya menjadi
 sebuah peradaban dunia yang penuh kezaliman dan penyimpangan dari petunjuk Allah, Pencipta,
 Pemilik, Pemelihara dan Penguasa alam raya.

Pantaslah bilamana seorang penulis muslim berkebangsaan Inggris bernama Ahmad Thomson menyebut

 dunia modern sebagai sebuah Sistem Dajjal. Ia menulis di dalam bukunya
 Dajjal memiliki tiga sisi/aspek:

* Dajjal sebagai oknum.
* Dajjal sebagai gejala sosial budaya global.
* Dajjal sebagai kekuatan yang tidak tampak/kekuatan gaib/kekuatan sihir.

Menurut pendapat ulama, dua aspek yang terakhir akan didirikan sebelum Dajjal sebagai oknum muncul.

 Artinya, ia akan muncul ketika sistem pendukung yang dibutuhkan berada di tempatnya di seluruh
 dunia baik secara langsung atau tidak langsung. (Sistem Dajjal; Ahmad Thomson; Penerbit Semesta, 
halaman 1)

Yang lebih mengkhawatirkan lagi ialah kenyataan bahwa berdasarkan sebuah hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam

 ternyata kondisi masyarakat dunia dewasa ini telah memenuhi dua pra-syarat menjelang keluarnya
 Ad-Dajjal. Pertama, kebanyakan manusia sudah tidak peduli membicarakan persoalan Ad-Dajjal.
 Dan kedua, bahkan para juru da’wah-pun sudah tidak memperingatkan ummat akan betapa bahayanya
 puncak fitnah tersebut.

سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَخْرُجُ الدَّجَّالُ حَتَّى يَذْهَلَ النَّاسُ عَنْ ذِكْرِهِ وَ حَتَّى تَتْرُكَ الْأَئِمَّةُ ذِكْرَهُ عَلَى الْمَنَابِرِ

Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, “Ad-Dajjal tidak akan keluar sampai manusia tidak lagi 

menyebut-nyebutnya dan sampai para Imam tidak lagi menyebutkannya di atas mimbar-mimbar." (HR. Ahmad No. 16073)

Manusia modern menganggap pembicaraan soal Ad-Dajjal merupakan pembicaraan yang tidak realistik 

dan bermuatan mitos atau legenda. Barangsiapa membicarakan soal urusan yang satu ini pasti dianggap
 orang aneh dan ketinggalan zaman alias orang jadul (zaman dulu). Padahal para sahabat justeru sangat
 peduli sehingga urusan Ad-Dajjal sering masuk dalam obrolan di antara sesama mereka. Demikian pula
 para penyeru da’wah, ustadz, imam, kyai, pemuka agama, ulama dan muballigh di atas mimbar-mimbar
 dewasa ini semakin sedikit yang memandang penting memperingatkan ummat akan bahaya puncak
 fitnah ini. Padahal tidak seorang Nabi-pun yang diutus Allah kecuali telah memperingatkan ummatnya
masing-masing akan bahayanya. Dan peradaban dunia modern yang dikomandani kaum kuffar Barat 
sangat cocok untuk dijuluki sebagai sebuah Sistem Dajjal.

Bila kita memahami masalah di atas dengan jujur dan obyektif, niscaya kita dapat mengerti mengapa

 begitu banyak masalah pelik terjadi di negeri ini bahkan di seluruh dunia. Ideologi yang ditawarkan
 ialah materialisme, sekularisme, pluralisme dan liberalisme. Politiknya Machiavelli (tujuan menghalalkan
 segala cara) dan Demokrasi (bukan Allah yang berdaulat melainkan manusia). Ekonominya ribawi-yahudi
 (mengandalkan bunga bank). Tatanan sosialnya berhirarki alias berkasta (sesama manusia saling
 menyembah/menghamba satu sama lain). Hukumnya mengabaikan hukum Allah berlandaskan 
Al-Qur’an dan As-Sunnah (yang berlaku hukum bikinan manusia alias hukum thaghut).
 Budayanya hedonisme (menghamba kepada pemenuhan hawa nafsu). Militernya berprinsip
 right or wrong is my country (tidak bertujuan hidup mulia di bawah naungan syariat atau mati syahid). 
Media-massa mempunyai motto bad news is good news sehingga cenderung tebar fitnah, 
gosip, fenomona kemusyrikan, kekerasan, glamour dan seks bebas. Sedangkan praktek beragama 
masyarakat cenderung taqlid alias asal melestarikan tradisi nenek-moyang, bukan merujuk kepada 
petunjuk Allah dan RasulNya sehingga fenomena pengkultusan para pemuka agama merebak.

Dalam keadaan dunia kacau dan sarat kezaliman seperti sekarang ini sangatlah mungkin bila oknum 

Ad-Dajjal tampil ke panggung dunia menipu, menyihir dan mengelabui ummat manusia. 
Dengan mudah ia akan disambut dan dipandang sebagai sang penyelamat oleh para pengelola dunia 
modern yang hakikatnya telah lama mempersiapkan peradabannya menjadi sebuah Sistem Dajjal. 
Saudaraku, waspadalah. Kita sedang hidup di era menjelang hadirnya puncak fitnah.

اللهم إني أعوذبك بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab jahannam, azab kubur, fitnah kehidupan dan kematian 

serta dari jahatnya fitnah Al-Masih Ad-Dajjal" (HR. Muslim No. 924)